Minggu, 22 November 2009

Sejarah Band GIGI ~~

Tahun delapan puluh tujuhan di Banjarmasin dan sekitarnya bila ada acara-acara sering ditampilkan sebuah band yang waktu itu cukup punya nama di seantero Banjarmasin, Pawakha Band sebagai penghiburnya. Satu keunikan dari band ini, di tengah-tengah penampilannya akan menyuguhkan sebuah gimmick yang akhirnya menjadi ciri khas Pawakha band hampir pada setiap kesempatan tampil dan menjadi satu ‘atraksi’ yang ditunggu-tunggu oleh penontonnya.
‘Atraksi’ apa gerangan? Di tengah-tengah Pawakha Band membawakan lagu-lagunya..tiba-tiba muncul anak kecil berumur tujuh tahun dan langsung duduk di belakang drums menggantikan posisi drummer Pawakha, dan digebraklah satu lagu rock yang saat itu cukup populer dengan rancak oleh si drummer cilik itu dan menimbulkan decak kagum sebaian besar penonton yang ada.
Gusti Erhandy Rakhmatullah, begitu nama lengkap drummer cilik itu. Ya! Itu memang Hendy yang sekarang menduduki “kursi” drum GIGI.
Masih berkisar sekitar masa kanak-kanak Hendy di Banjarmasin. Dia pertama kali kenal dengan perangkat drum saat di rumahnya sering diadakan latihan band kakaknya. Seperti anak kecil pada umumnya kalo ada seperangkat alat band pasti yang paling menarik adalah drum. Begitu pula dengan Hendy kecil, kalo band yang latihan itu lagi rehat, yang disatroni dipake mainan Hendy pasti drum. Dasar memang talentanya Hendy di drum, anak-anak band yang lagi latihan melihat Hendy mukul-mukulnya biar cuman main-main asal mukul tapi iramanya bener. Maka diusulkanlah ke ortu Hendy agar Hendy bakatnya diarahkan aja.
Kebetulan saat itu belum nemu guru drum yang cocok buat Hendy, maka guru keyboard kakaknyalah yang didaulat untuk kasih les drum ke Hendy. Memang ga bisa detil, cuman basic-basicnya aja, lebih dikonsentrasikan ke belajar not balok, harga-harga not, beat-beat, belum sampe ke soal teknik bermain yang kompleks. Mungkin karena memang udah bakat, hanya beberapa bulan Hendy kecil udah bisa mainin beberapa lagu. Dan jadilah Hendy “bintang tamu” Pawakha Band kalo lagi manggung.
Kebetulan di Banjarmasin juga ada pemain bass & gitar cilik berbakat yang sebaya dengan Hendy. Akhirnya dibentuklah band bocah dengan nama “Little Pawakha Band” dengan formasi trio Drum, Gitar dan Bass yang merangkap vokalis. Mungkin saat itu ter-influence ama formasi grup rock gaek asal Surabaya, SAS (yang juga berformasi trio)yang memang sedang naik daun.

Kurang puas dengan ilmu yang didapat dari musisi senior lokal Banjarmasin, Hendy dan kakaknya setiap sekolahnya libur panjang, menyempatkan diri ke Jakarta untuk les ke musisi Jakarta. Hendy yang waktu itu sudah kelas empat SD (1989) pengen banget belajar ke Gilang Ramadhan. Sayang karena padatnya jadwal Gilang, Hendy hanya berkesempatan belajar ke asisten Gilang, Lemmy Ibrahim di Indra Lesmana Workshop (Sekolah Musik Farabi).
Ada cerita unik waktu Hendy les drum di Farabi. Lagi konsentrasi di salah satu kelas, tiba-tiba ada yang nengok. Si penengok menyapa Hendy kecil dan ngomong : “Sini gua gitarin”, (rupanya si penengok itu pemain gitar). Kayaknya si gitaris merasa gemes ngelihat drummer ke cil yang lucu dan permainan drumnya sudah cukup piawai itu hingga pengen iseng-iseng nge-jam. Maka terjadilah sebuah jam session kecil-kecilan antara Hendy dan gitaris tadi. Saat itu juga ada Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan yang temannya si gitaris tadi. Belakangan baru ketahuan kalo pemain gitar tadi ternyata Dewa Budjana (waktu itu belum terbentuk GIGI).
Unik dan lucu dua musisi, yang satu masih anak-anak berumur 9 tahun dan satunya sudah 26 tahun ketemu dan main bareng. Dan sekarang, lima belas tahun kemudian, dua orang itu nge-band bareng di GIGI.
Masa libur hampir usai Hendy pun balik ke Banjarmasin. Hendy lumayan dapat bekal teknik-teknik bermain drum untuk dikembangkan sendiri di rumahnya. Syangnya drummer kecil ini belum serius banget di dunia musik. Main drum buat dia masih seperti mainan aja sama halnya dengan mainan anak-anak pada umumnya seperti games dan sebagainya. Jadi kadang-kadang kalau lagi bosan juga nggak disentuh sama sekali.

Tahun 1990 saat liburan panjang tiba, Hendy dan kakaknya pun kembali bertandang ke Jakarta untuk mencari kesempatan menambah ilmu musiknya. Obsesinya pengen belajar ke Gilang nggak pernah luntur. Nasib Hendy belum lagi beruntung, Seperti tahun lalu Gilang jadwalnya masih padat juga sehingga belum ada waktu buat kasih les drum ke Hendy. Sang kakak yang pemain keyboard menunya tahun ini menimba ilmu ke Andy Ayunir. Nah sama Andy Hendy ditawarin les sama kakanya, Arir Ayunir yang waktu itu drummer Potret.
Tak ada rotan akar pun jadi, maka Hendy pun mengiyakan untuk les ke Arie Ayunir. Hampir sebulan penuh Hendy mentransfer ilmu-ilmu drum dari Arie.
Dianggap sudah cukup bertambah ilmu dan ‘jam terbang’nya dua personel “Little Pawakha Band” Hendy dan Amin (pemain bassnya) dinaikkan ‘pangkat’nya jadi personel “Pawakha Band” (nggak little lagi, meskipun benernya termasuk masih bocah). Dengan formasi baru itu Pawakha ngikut Festival Rock-nya Log Zhelebor, sayang nggak sampe masuk babak final.

Tahun berikutnya (1991) dengan ‘semangat 45’ Pawakha kembali ikutan festival band. Kali ini bukan versi Log Zhelbeour. Tapi sama-sama tingkat nasional yang diadakan di Bandung. Dan dewi fortuna sedang berpihak, Pawakha berhasil membawa pulang ke Banjarmasin trophy juara pertama. Lebih lengkap lagi Hendy juga meraih predikat drummer terbaik, juga pemain gitarnya.

Masa SMP (1992 – 1995) Hendy dan band SMP-nya merajai festival-festival band antar SMP maupun umum di Banjarmasin dan Kalimantan. Lucunya ikutan festival itu targetnya bukan band-nya pengen menyabet juara tapi cuman the best drummer aja.
Di masa hendy SMP itulah GIGI lahir (tepatnya 22 Maret 1994), dan ternyata Hendy ngefans banget ama GIGI. “Waktu itu koleksi gue yang terlengkap untuk band Indonesia ya cuman GIGI doang, lengkap dari album pertama sampe yang terbaru”, cerita Hendy. “Lebih-lebih gue ngefans berat ama Ronald, sampe-sampe album siapa pun kalo yang ngedrum Ronald pasti gue beli walo gue ga seneng lagunya”, sambung Hendy. Kefanatikannya ama GIGI kebawa juga ke band-nya yang juga bawain lagu-lagu GIGI.

Saat SMA Hendy mulai merasakan dan berpikir bahwa jalur hidupnya adalah main musik. Dari yang hanya main-main waktu kecil hingga SMA dia semakin menyadari kalo gak bakal bisa lepas dari main musik. Dia mulai mereka-reka lulus SMA nanti dia gak akan memilih kuliah di jurusan yang butuh konsentrasi pemikiran yang berat. Dia lebih pengen konsentrasi di musik, kuliah cuman sambil lalu aja. Meskipun dia tahu itu pemikiran yang cukup kontroversial di keluarganya. Sama halnya dengan keluarga / orang tua pada umumnya, yang ideal bagi mereka kuliah adalah nomor satu! Dan satu trauma sudah terbayang di pelupuk mata. Kakaknya yang juga nge-band, pas udah kuliah ‘terpaksa’ harus stop nge-band-nya, karena rambu-rambu “kuliah no.1” sedikit terlanggar.
Hendy harus bener-bener bisa menyiasati agar “kuliah no.1”, “nge-band (juga) no.1” gitu kali ya Hen! Dan itu perlu pembuktian!

Saatnya pun tiba, 1998 Hendy lulus SMA dan memilih kuliah di Jakarta. Wow! Rasanya semakin deket aja ama cita-citanya! Yang pertama, satu keinginannya yang belum pernah kesampean akhirnya bisa juga : Les drum ke Gilang Ramadhan! Nyesuaiin jadwal les ama kesibukan Gilang jadi lebih mudah karena Hendy udah tinggal di Jakarta.
Gimana aktivitas nge-band Hendy setelah kuliah di Jakarta? Karena masih baru di Jakarta jadi ya masih sekitar band kampus aja.
Belakangan Hendy ngebentuk band yang diberi nama “Fresh” (yang kemudian ganti nama “Pawakha”). Udah sempet bikin demo yang rencananya albumnya bakal diproduseri oleh Gilang. Tapi entah karena apa rencana album itu kandas di tengah jalan.

header

Sejarah Band the Titans *

Pada awalnya The Titans beranggotakan Andika, Indra, Imot, Tomtom, Onny dan Riski (vocal). Adalah Andika dan Indra yang setelah keluar dari band Peterpan kemudian mengumpulkan beberapa teman musisi Bandung untuk membentuk sebuah grup musik baru. Maka dari hasil kumpul-kumpul, pada tanggal 8 Desember 2006 terbentuklah The Titans yang merupakan kolaborasi dari beberapa band beken, seperti Imot mantan Rock n Roll Mafia, Tomtom dari T-Five, Onny yang mantan Five Minutes dan Bobby yang dulunya vokalis T Band.

Nama-nama besar yang menggawangi The Titans berhasil menarik perhatian EMI Music Indonesia untuk menyunting mereka kedalam group perusahaan rekaman international itu. Jadilah The Titans sebuah band yang bernaung dibawah label EMI Music Indonesia. Namun sesaat setelah The Titans baru mulai masuk studio rekaman, Bobby mengundurkan diri karena tak bisa melepaskan pekerjaannya sebagai karyawan sebuah bank nasional. The Titans kemudian menggelar audisi di Bandung untuk mencari vokalis pengganti. Setelah berhasil mengaudisi sekitar 60-an orang, terpilih Rizky sebagai vokalis baru. Rizky walau masih terhitung anak baru tapi sudah punya pengalaman ketika menjadi vokalis band IZE, yangmerupakan finalis kompetisi Dreamband seri pertama.

Keinginan untuk terus bermusik dan berkarya, itulah alasan dan tujuan utama Andika dan Indra untuk mendirikan The Titans. Musik memang sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan dua sohib ini. Dengan pengalaman ngeband yang panjang dan berliku, Andika dan Indra bertekad menjadikan The Titans band terakhir untuk mencurahkan semua inspirasi dan bakat mereka di dunia musik.

Untuk membentuk sebuah band, Andika dan Indra mengajak beberapa musisi yang sudah punya pengalaman yang gak bisa di bilang pendek. Utomo Haridwinanto yang akrab di panggil Tom Tom salah satu personil T-Five setuju buat menduduki posisi drum. Sony Krisna Yudha atau Oni sudah 12 tahun ngeband bareng kakaknya di Five minutes, di The Titans Oni megang posisi guitar. Imot atau dengan nama asli Tomi di kenal Andika waktu membantu memproduksi album salah satu artist yang berada di bawah naungan management Andika. Cowok berkaca mata ini memegang posisi programming/synthesizer. Yang terakhir mereka rekrut untuk gabung adalah sang vocalist, setelah menajalani beberapa seleksi, terpilihlah Rizki yang di percaya bisa mengisi posisi ini dengan baik.

Dan setelah berkutat di studio selama kurang lebih dua bulan, akhirnya pada 27 April 2007 The Titans merilis debut self-titled album "The Titans". Album yang berisi 11 lagu ini melempar lagu Rasa Ini sebagai single hit pertama disusul Bila sebagai second-single. Album bermaterikan pop-alternative yang terkontaminasi dengan musik elektronik ini ternyata cepat menyedot penggemar. Hampir semua konser mereka di penuhi Titanium (sebutan untuk penggemar The Titans). Jadwal pertunjukan padat. Ganjaran dari kerja keras mereka adalah pemberian Platinum Awards oleh EMI Music Indonesia atas keberhasilan album "The Titans"terjual 150.000 copy. Prestasi ini diraih The Titans kurang dari 3 bulan sejak rilis, sebuah hasil yang luar biasa untuk ukuran band Indonesia.


Id card titan management.jpg


Snap Shots Options


Sejarah , profiL , Dan aLbum pertama Kerispatih ~

Dengan dilirisnya album Kejujuran Hati, maka lengkap sudah langkah awal grup musik KERISPATIH di tengah industri musik Tanah Air. Sebelumnya, grup musik yang digawangi oleh Sammy (lead vocal), Badai (piano, synthesizer, voices), Andika (bass, voices), Arief (electric-acoustic guitar, voices) dan Anton (drum) ini, sempat mencuri perhatian lewat dua lagu mereka (Lupakan Aku dan Sebentuk Hati buat Kekasih) dalam album “Gulalikustik” (album kompilasi) produksi Nagaswara – 2004.
Album Kejujuran Hati (masih di bawah bendera Nagaswara), bagi KERISPATIH tak ubahnya sebuah medium, dimana grup musik yang sering bereksperimen dengan instrumen etnik ini ingin menorehkan warna musik ala mereka yang groovy dan romantis. Kebersamaan yang telah lama mereka bangun dengan Maha Patih (sebutan akrab fans KERISPATIH), pun hendak ditularkan kepada penikmat musik Indonesia dalam cakupan yang lebih luas.Tentu semuanya dimulai dari Kejujuran Hati, begitu tekad mereka dalam bermusik.
Album yang penggarapannya memakan waktu sekitar satu tahun ini, meski keseluruhan lagu disajikan dalam melodi-melodi manis yang harmony, para pemusik jebolan mahasiswa di Institut Musisi Indonesia ini tak bisa menghindar untuk menjagokan tembang “Kejujuran Hati” sebagai hit single pertama (yang diambil menjadi titel album). Vokal Sammy yang renyah, terasa catchy dengan balutan musik yang enerjik. Lewat lagu ini pula, dapat dipastikan, KERISPATIH akan menunjukkan eksistensi mereka yang jauh berbeda dari grup-grup musik pendahulunya.
Gaya bermusik mereka yang romantis dan classy di album ini, menjadikan album Kejujuran Hati berkesan exsclusive, karena pada lagu lainnya, musikalisasi KERISPATIH hadir sungguh menyentuh telinga dan hati. Sehingga harmonisasi antara musik dan karakter vokal Sammy yang khas, tak urung membuat album ini matang dalam pemilihan konsep. Secara keseluruhan, album Kejujuran Hati adalah sebuah album yang sarat warna. Warna-warni yang layak membuka pintu kesuksesan mereka di tengah ketatnya persaingan industri musik Indonesia, Two thumbs up !!


KENYATAAN PERASAAN

Tidak bisa dipungkiri, bahwa kehadiran band bentukan 23 April 2003 ini, telah memberikan pencerahan bagi scene musik dalam negeri. Racikan manis ala Sammy (vokal), Arief (electric & acoustic guitar), Andika (bass), Badai (piano, synthesizer/vokal) serta Anton (drums), berhasil mencuri perhatian penikmat musik tanah air.
Lagu-lagu seperti Kejujuran Hati, Hanya Kamu Yang Bisa, Lagu Rindu, Cinta Putih, serta Pertama Dan Terakhir, mampu meluluhkan hati siapa pun yang mendengarnya. So, nggak usah heran kalo album debutnya direspon positif oleh pendengarnya yang berimbas pada sederet penghargaan yang diraihnya. Diantaranya, Pendatang Baru Terbaik Pilihan pembaca Majalah HAI 2005, Album Pendatang Baru Ngetop di ajang SCTV Music Award 2006 dan Most Favorite New Artist di ajang MTV Indonesia Music Award 2005.
“Kita datang dari label yang nggak besar. Ketika responnya sangat positif hingga mendapat penghargaan, kita bangga banget. Soalnya pesaingnya datang dari label besar dan udah dikenal pula. Jadi dengan mendapat penghargaan, hal ini malah bikin kita lebih semangat lagi untuk menghasilkan karya yang lebih baik,” ungkap Sammy, vokalis berkarakter ini.
Setelah meraih popularitas dan mampu mengharu birukan konser musik berbagai kota besar di Indonesia, lima anak muda jebolan Institut Musisi Indonesia ini kembali dengan membawa cerita baru lewat album teranyarnya, Kenyataan Perasaan. Album yang dibuat memakan waktu hingga 1 tahun ini, boleh dibilang amat spesial dan unik. “Album kedua ini, kita persiapkan tidak dengan keburu-buruan, santai aja, tapi tetap fokus pada tema. Mulai dari judulnya, instrumen yang masuk hingga pernak-pernik lainnya. Karena kita kepingin album ini terkesan beda, pop yang eksklusif, elegan dan megah,” jelas keybordist berkaca mata, Badai.
Sesuai dengan apa yang diungkapkan Badai tentang musikalitas albumnya, mereka mengemas single andalan Mengenangmu, jadi sangat indah dan megah. “Lagu itu merupakan cerita cinta temen kampus gue yang ditinggal pergi jauh sama pacarnya. Padahal dia ini mau menikah. Berhubung udah nggak ada di dunia, si cowok kepingin banget berjumpa lagi sama calon istrinya itu, di dunia lain. Cerita se-dramatis itu, indahnya dinyanyikan dengan hati, dan sentuhan lagu yang megah, dong,” jelas Arief. Menurut Arief, kemegahan lagu ini terletak pada reffrain-nya yang kaya akan variasi sound. Ada brass dan string section, akordion, perkusi hingga choir-nya. Komplit banget!
Musikalitas yang komplit akan sound yang menarik bisa disimak juga pada nomor-nomor hebat lainnya. Seperti Dan Ternyata dan Tapi Bukan Aku.” Dua lagu itu juga nggak kalah seru, liriknya tentang cinta,” sergahnya. Lagu menarik lainnya bisa dikulik pada nomor Kita Dan Dunia. Dimana lagu ini menceritakan tentang bencana alam yang kerap melanda negeri ini serta, ungkapan rasa sayang pada seorang ibunda, Sebuah Pengabdian (Bunda).
Dalam proses kreatifnya, album ini melibatkan nama-nama kondang dibidangnya. Diantaranya. Ada Rejos ‘The Groove’ (perkusi), Riza Arshad (accordion), Oni (Sa’unine Orchestra) dan Effatha Choir. Kehadiran mereka pun udah pasti melengkapi sisi romantisme album yang dibentangkan Sammy cs. “Di album ini, kita berharap terus konsisten dalam bermusik. Dan pendengar pun paham akan musik-nya Kerispatih,” tutup gitaris ramah senyum ini. Hmmm…penasaran kan sama racikan manis ala band yang sempat diganjar platinum award berkat penjualan lebih dari 200 ribu copy? Here they are….


TAK LEKANG OLEH WAKTU

Konsepsi musikal yang tertuang dalam wujud musik Kerispatih tidaklah memamerkan detil teknikal, mereka hanya mengedepankan kebisaan mereka dalam menguasai masing-masing instrumen. Walau mereka bisa, namun yang paling utama disampikan oleh Sammy (lead vocal), Badai (piano, synthesizer, voices), Andika (bass, voices), Arief (electric-acoustic guitar, voices) dan Anton (drum) lima anak muda jebolan Institut Musisi Indonesia adalah harmoni yang bersumber pada nada-nada pop yang mudah diterima oleh khalayak. Itu pula yang ingin disampaikan oleh Kerispatih di album penuh ketiga mereka lewat tajuk, Tak Lekang Oleh Waktu yang masih kerjasama dengan Nagaswara.
Band penuh daya ledak pop membius yang pertama dikenal lewat single “Lupakan Aku” dan “Sebentuk Hati buat Kekasih” yang tertuang dalam album kompilasi Gulalikustik, album produksi Nagaswara di 2004 ini mengaku album ketiga mereka ini merupakan penyempurna dari dua album mereka sebelumnya, Kejujuran Hati (2005) dan Kenyataaan Perasaan (2007). “Jika album pertama dulu masih penjajakan, kemudian album kedua ini masih mencari jati diri. Maka album ketiga ini kami sudah menemukan apa yang kami mau. Oleh karena itu kami sangat berharap sekali album ini dapat diterima oleh semua kalangan yang tak terbatas. Lagu kualitas masih mengedepankan pada bagian reff yang mudah diingat dan cathy plus semua faktor pendukung kelayakan sebuah karya pop,” ujar Badai, sang mastermind dari album Kerispatih.
Jika kita simak bersama lagu “Bila Rasaku Ini Rasamu” yang didaulat menjadi single perdana untuk menyapa penikmat musik tanah air maka jejak jelas dari musik Kerispatih jelas tertuang indah. Lagu yang bercerita tentang harapan akan sebuah nilai cinta ini mengalun indah dengan ketukan ritmis dan komposisi yang berpotensi mendulang request di banyak radio dan akan menjadi media darling terbaru dari setlit milik band asal Jakarta ini. Jika kita kemudian menyimak komposisi lain, “Kesalahan Yang Sama” jelas arah dan tujuan Kerispatih makin terbuka jelas. Sebuah balada lain yang mengalun gagah dengan tempo sedang menjadi estafet lagu romantis lain.
Lagu lain seperti “Maaf!!! Aku Terlalu Mencintainya” dan “Ada Aku Disini” akan memberi wacana berbeda terhadap band ini, di dua lagu ini kita akan menyimak dimensi lain dari musikalitas mereka. Sebuah cara pandang baru akan terbuka lebar, bahwa Kerispatih tidak hanya piawai dalam melakonkan balada sebagai andalan mereka. Lagu dengan skill yang memikat nan dinamis tampil variatif dengan unsur gitar dan sequencer yang tebal. Jika biasanya Kerispatih mendapat pencerahan ide dari Toto, untuk album ini mereka mendapat banyak masukan sound dan ide dari Aeromisth, Snow Patrol, Keane, dan Chicago. Secara kualitas kord dan putaran lagu Kerispatih mengakui mendapat masukan sound yang lebar dari band Chicago.
Kerispatih mengakui di album ini mereka masih bermain dalam wilayah cinta dan cinta untuk urusan lirik. Tapi cinta yang mereka kerahkan bermuara dari ragam ide, sebutlah disini tentang wanita yang suka balikin perasaan, selingkuh, atau cinta tak terbalas. Yang membedakan adalah, jika lirik pada kedua album sebelumnya lebih personal maka di album ini lirik lebih luas dengan mengambil ambience yang lebih lebar.
Jika itu yang dimaksud oleh Kerispatih maka lagu “Masih Ada” akan menjawab apa yang mereka tuangkan di album ini. Balada yang penuh racun dengan aksentuasi intro berupa ketukan yang dipastikan akan menjadi signature yang mudah dikenal dan diingat. Vokal utama Sammy sudah begitu lekat dan menyatu dengan karakter musik Kerispatih. Ini yang menjadi modal besar sebuah band. Memiliki ciri khas tertentu yang tak dimiliki band lain.
Album Tak Lekang Oleh Waktu diakui Kerispatih menjadi penyempurna dari dua album mereka sebelumnya. Dan album ini akan menjadi masterpiece dari trilogy musikalitas Kerispatih. Banyak hal yang masuk dalam pikiran mereka yang akhirnya bisa tertuang secara maksimal di album ini.
Jika kita harus jujur, musik Kerispatih memang selalu abadi dan terus ada tak lekang oleh waktu…

Sejarah Band Nidji .

Nidji atau The Nidji adalah grup musik yang berkomposisi enam orang asal Jakarta yang terdiri dari Giring Ganesha (vokalis), Rama dan Ariel (gitaris), Adrie (drum), Andro (bassis), dan Run-D (kibor).

Nidji merupakan penyempurnaan nama dari kata NIJI yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pelangi. Para personil telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bias membiaskannya dalam satu warna musik.

Konsep musik Nidji adalah modern rock yang memadukan unsur-unsur lain, seperti progresif, funk, alternatif, dan pop. Grup-grup band yang secara tidak langsung mempengaruhi dan menjadi inspirasi terhadap corak musik Nidji,

Sejarah awal terbentuknya band Nidji yaitu dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul "Maria". Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sebuah vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang selanjutnya dapat melengkapi lagu "Maria" dengan mengisi vokal pada lagu tersebut.

Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer. Mereka berempat (Ariel, Andro, Adri, dan Giring) lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu "Maria" untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi.

Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, Nidji menambah personilnya sehingga berjumlah enam, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring, sang vokalis. Gaya 'memetik jambu' Giring saat menyanyi membuat Nidji menjadi band yang unik dan atraktif.


Langsung ke: navigasi, cari
Nidji
Sampul album Breakthru

Band Seventeen ~

Seventeen dibentuk di Yogyakarta oleh sekumpulan anak-anak SMU, yaitu Yudhi Rus Harjanto (Yudhi), Herman Sikumbang (Herman), dan Windu Andi Darmawan (Andi). Kemudian mereka juga mengajak Bani, sepupu Yudhi untuk bergabung. Mereka meresmikan Seventeen menjadi sebuah band pada tanggal 17 Januari 1999, jam 17.00, saat semua personelnya berumur 17 tahun.

Pada awal terbentuknya, mereka sempat kesulitan mencari vokalis. Mereka sempat tiga kali ganti vokalis sebelum Doni Johan Rudi Saputro (Doni) bergabung. Sebelumnya Doni adalah bassis dari Es Nanas, salah satu band punk Jogja. Doni sebenarnya juga bukanlah orang asing bagi Seventeen, pasalnya dia adalah sepupu dari Andi.

Dengan skuad Doni (vokalis), Herman (gitar), Andi (drum), Yudhi (gitar), Bani (bass), akhirnya pada tahun 2003 Seventeen merilis album perdananya di bawah bendera Universal Musik Indonesia. Album yang diberi judul Bintang Terpilih ini berisi 12 lagu dengan singel andalan Cobalah. Album ini lumayan sukses di pasaran dan terjual lebih dari 75 ribu keping. Beberapa lagunya juga diangkat sebagai soundtrack sinetron.

Sayangnya Universal selaku label musik mereka menutup divisi musik lokalnya, sehingga nasib Seventeen terkatung-katung hingga 2 tahun. Beruntung pada tahun 2005 Universal kembali membuka divisi musik lokal dan Seventeen bisa merilis album keduanya, Sweet Seventeen.

Masalah baru menghinggapi Seventeen ketika sang vokalis, Doni, memutuskan mundur. Band ini sempat kelimpungan mencari penggantinya hingga mereka bertemu Ifan, cowok asal Pontianak. Karakter vokalnya berbeda dengan Doni. Kalau Doni berkarakter rock dengan aksentuasi serak yang khas, Ifan lebih ngepop dengan ornamen melayu.

Pada tahun 2008, Seventeen dengan Ifan sebagai vokalisnya kembali ke dunia musik Indonesia dengan album bertajuk Lelaki Hebat. Album yang mengangkat singel Selalu Mengalah, Untuk Mencintaimu, Lelaki Hebat dan Jalan Terbaik ini ternyata sukses dan kembali melambungkan nama band Jogjakarta ini.



vocalis - Riefan Fajarsyah

bassiss - M. Awal Purbani

gitaris 1 - Yudhi Rus Harjanto

gitaris 2 - Herman Sikumbang

drummer - Windu Andi Darmawan

ProfiL Dan sejaraH Band MarveLLs *

Berawal dari Icom dan Dony yang mempunyai hobby berkreasi musik di studio,
mereka akhirnya memutuskan ingin berbagi karya melalui sebuah Band. Saat itu secara
kebetulan, Icom sedang menggarap sebuah Album Kompilasi “Kisah 2002 Malam”
bersama Noey dan Capung. Disitulah Icom berkenalan dengan Idea dan Yanna.
Setelah setahun Icom dan Donny membentuk The Cat, mulailah terjadi
regenerasi. Pada saat itu, kebetulan band Idea (HaIPe) dan Yanna (STRIP) sedang
vakum. Sehingga Icom mengajak mereka untuk bergabung dalam The Cat. Dan dari
situlah perjalanan dimulai………….

Alhamdulillah, Album The Cat keluar dan cukup dikenal oleh anak-anak muda
pencinta musik. Sayangnya, proses untuk melanjutkan Album ke-2 jaraknya terlalu lama
buat kami. Dan akhirnya kami memutuskan untuk pindah Label.
Dan pada tahunn 2007, atas kesepakatan bersama Label, Management dan The
Cat sendiri memutuskan untuk berganti nama dam memulai lagi dari nol, seperti bayi
yang baru lahir, dengan nama baru yaitu Marvells.
Nama Marvells diambil saat kebetulan kami melihat buku nama-nama bayi. Jadi
filosofinya pas banget. Kami Band yang baru lahir, dan mengambil nama dari buku
nama-nama bayi. Hehehe...

Marvells sendiri berarti “Keajaiban”. Dan kami merasa begitu banyak keajaiban
yang terjadi dalam perjalanan album pertama Marvells yang berjudul “Dari Dasar
Dunia”. Album ini dikeluarkan pada Mei 2007 dengan hits “Terlalu Lama Menanti”.
Alhamdulillah, respon masyarakat pada hits ini baik sekali. Terbukti dengan lagu ini
menduduki posisi pertama dalam tangga lagu di banyak radio di Indonesia bahkan di
salah satu radio Indonesia di Australia.

Keajaiban itu terus berlangsung. Yang pada awalnya kami hanya bermimpi untuk
manggung di panggung-panggung besar mulai terealisir seperti kami bermain di
panggung sebesar Soundrenaline (Bandung dan Surabaya), Parade Bedug (10 Kota).
Sekarang, kami bernaung di Label SMM Records. Kembali keajaiban itu terjadi.
Kami membuat Album ke-2 Marvells yang berjudul Marvells dengan hits single “Kisah
Aku” yang mulai menduduki chart-chart radio di Indonesia. Bahkan ada beberapa radio
yang sudah menduduki posisi pertama.

Berkat kerjasama Management dan Label, kami kembali bermain di panggung-panggung
besar, seperti Pestaphoria XL dan Rising Star bersama band-band ternama
lainnya.
Dan semoga keajaiban ini terus berlangsung............

marvells dony for marvells[dot]blogspot[dot]com

Hallo, saya Donny. Saya bermain Bass di Marvells. Kenapa saya memilih
instrumen Bass untuk dimainkan? Karena menurut saya diantara semua pemain Band,
Pemain bass adalah yang paling Cool, Hehehe.. misalnya Sting, Flea of RHCP, Mark
King, Tetsu dan masih banyak lagi.
Oya, saya pernah mengeluarkan Album bersama grup band Garis-Garis. Setelah
itu, teman-teman dari Garis-Garis mempunyai kesibukan masing-masing. Hingga, saya
memutuskan bergabung dengan The Cat yang kini berganti nama dengan Marvells.
Selain bermain Bass, saya juga suka nge-edit di Pro Tools dan ngoprek
internetnya Marvells.
Sampai jumpa di dunia Maya.................


marvells guggie for marvells[dot]blogspot[dot]com
Hulla....kenalin aku Guggie. Aku bermain Gitar di Marvells. Pada awalnya, aku
sering ngumpul sama teman-teman dari The Cat. Aku suka melihat mereka manggung
dan latihan di studio. Tidak jarang dulu sebelum ngebantuin Marvells, aku dan bandku
yang dulu sering menjadi pembuka untuk mereka.
Lama-lama, aku tertarik untuk menjadi bagian di Band ini. Akhirnya aku
“melamar” untuk menjadi Additional Gitar. Dan mereka menerimaku. Senang bukan
kepalang perasaanku. Hehehe..
Oya, aku sangat menyukai Incubus. Buat aku, mereka adalah semangat untuk
bermain musik.
Enjoy.......



marvells idea for marvells[dot]blogspot[dot]com
Hi saya Idea posisi saya di MARVELLS adalah Gitar, sebelum di band ini dulu
punya band namanya HAIPE dan pernah ikut dalam album Kisah 2002 malam bareng
Peterpan dan Strip, dan Strip sendiri sekarang Vokalisnya jadi vokalis Marvells.
Marvells buat saya adalah tempat untuk belajar banyak hal selain bermusik,di
band ini banyak banget kontribusi buat hati dan pikiran saya sehingga saya bisa melihat,
mendengar, dan menganalisa apapun. (wah.. hebaat, hehehehe)



marvells icom for marvells[dot]blogspot[dot]com
Hallo, saya Icom. Di Marvells saya bermain Drum, Programming dan Synthesizer. The
Police dan Prodigy adalah band yang saya sukai, dan saya juga suka dengan lagu-lagu
klasik.
Awal karir saya justru sbg Music Producer. Bersama Capung, produk
pertamanya adalah album kompilasi Love 2000 (artisnya Fatur dan Nadila). Trus
berlanjut ke album Kisah 2002 malam bersama Noey dan Capung (artisnya peterpan,
Strip, Haipe dll). Dari situ saya mulai dipercaya membantu teman-teman Band di
Bandung tetap bersama Noey dan Capung sebagai Music Pruducer seperti Band Caffeine
(Semua Album), Peterpan (Taman Langit, Alexandria dan Hari Yang Cerah). Dygta (sbg
music director bareng teguh di album Persembahan Jiwa), Sir Rooney ( sebagai co
Producer), Tahta ( bersama capung Album Terbaru tapi belum keluar. Hehehe..) dan
terakhir saya dipercaya jd Music Producer Marvells di Album ke-2 ini.
Tapi terus terang pengalaman yang paling menarik sebagai Music Producer justru
di Marvells ini. Karena saya harus bisa membagi pikiran saya antara sebagai player dan
Producer. Sussaaahh deh.. Tapi dengan dukungan teman-teman Marvells, label SMM dan
Management abang Hasrian akhirnya jadi juga dan rasanya puaaaasss bangeett.. Dan rasa
persaudaraan kami tambah lengket ket ket hehe.. Aku sayang kalian semua....




marvells yanna for marvells[dot]blogspot[dot]com
Hallo saya Yanna. Saya disini sebagai Vokalis. Saya sendiri berangkat dari
panggung musik-musik Underground Bandung. Dan saya suka Radiohead, Pearl Jam.
Sebelum bergabung dengan The Cat, saya pernah menjadi Vokalis Band Strip. Dan ada
di kompilasi Kisah 2002 Malam yang kebetulan di produseri oleh Icom, Noey, dan
Capung.
Dari situ saya mengenal Icom. Saya sangat puas bermain di Marvells karena
saya merasa bisa mengekspresikan semua yang ada di pikiran saya baik dalam penciptaan
lagu maupun di saat perform di panggung.

Sejarah dan ProfiL D'Masiv

D'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret 2003. Nama d'Masiv sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris "massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional. Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan kompetisi musik A Mild Live Wanted pada tahun 2007. D'Masiv akhirnya merilis album pertama mereka berjudul "Perubahan" pada tahun 2008 dengan lagu "Cinta Ini Membunuhku" sebagai lagu andalannya. Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, D'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama Masiver.[1]

Meski terbilang baru meramaikan belantika musik dalem negeri, tapi d’Masiv bukan band “kacangan” atau band yang rekaman karena ditopang modal besar. Mereka adalah band jawara ajang musik bergensi A Mild Live Wanted 2007. d’Masiv sebenernya pernah bikin album lewat jalur indie yang dirilis tahun 2004 silam berjudul “Menuju Nirwana” yang terdengar kenceng dengan genre rock progresif yang mereka usung saat itu.Di tahun 2009,

PERUBAHAN pun terjadi pada musik d’Masiv. Dulu mereka lebih kepada musik yang penuh dengan skill dan musik yang lengkap dengan efek-efek gitar. Kali ini mereka hadir lebih kalem dan komersil. “Sebetulnya dari dulu musik d’Masiv yah seperti itu, tapi dulu kita belum tahu bagaimana mengarahkannya hingga menjadi enak didengar dan keren.

D'Masiv merilis mini album baru yang berisi 2 buah lagu berjudul "Mohon Ampun Aku" dan "Jangan Menyerah". Menurut Rian, vokalis d'Masiv, proses pembuatan mini album ini sangat singkat dan dirilis untuk menyongsong bulan Ramadhan yang jatuh pada pertengahan bulan Agustus 2009.[2] Mereka juga berencana meluncurkan album kedua pada bulan November 2009

d'Masiv adalah band yang terbentuk di Ciledug pd tanggal 03 Maret 2003. sekumpulan anak muda yang gemar bermain musik rajin ikut festival dan parade band yang pernah ada dan menjadi bintang tamu dalam beberapa event musik yang ada di jakarta&sekitarnya. Mereka adalah:
Vocal:Rian Ekky Pradipta
(Rian)
Lahir di Jogjakarta 17 Nov 86
Guitar:Dwikky Aditya Marsall (Kiki)
Lahir di Jogjakarta 23 Nov 88
Guitar:Nurul Damar Ramadhan
(Rama)
Lahir di Jakarta 2 Mei 87
Bass:Rayyi Kurniawan I.D.
(Rai)
Lahir di Jakarta 3 Mar 88
Drum:Wahyu Piadji
(Why)
Lahir di Jakarta 1 Feb 87
Setelah menjelajahi berbagai festival yang ada akhirnya d'Masiv mengakhiri pertempurannya di ajang festival dengan menjuarai Festival Musik akbar yang diselenggarakan oleh Deteksi Prod, disponsori oleh A mild (Sampoerna), dan didukung oleh Musica Studio yang dinamakan A Mild Live Wanted. Alhamdulillah d'Masiv berhasil menjadi 1st Winner dari A Mild Live Wanted Rising Star ., d'Masiv telah Mengeluarkan album PerdanaNya yg bertitle PERUBAHAN with hits single 'CINTA INI MEMBUNUHKU', 'DI ANTARA KALIAN', 'DIAM TANPA KATA', dsb,. sebagai hadiah utama dr memenangkan ajang A Mild Live Wanted ini. Semoga kehadiran d'Masiv dibelantika musik Indonesia dpt diterima oleh masyarakat & memberi perubahan positif secara universal bwt musik

CLub Eighties *

Club Eighties didirikan pada tahun 1998, terinspirasi oleh Desta dan Henry "Batman" Foundation karena mereka ingin membuat sebuat project band untuk acara tahunan kampus mereka di IKJ, karena pada saat itu genre musik 80an belum ada maka mereka sepakat untuk membuat sebuah band yang beraliran 80an dengan mengajak Vincent, Lembu dan Yton. Saat itu Cliff belum bergabung sebagai player tetapi masih sebagai soundman nya band tersebut.

Pada tahun 1999 keberuntungan menghampiri mereka, Universal Music Indonesia tertarik untuk me-release album pertamanya lalu mereka berembuk untuk memberi nama band tersebut dengan nama CLUB EIGHTIES, tetapi Batman mengundurkan diri karena dia kembali ke band lamanya dan digantikan oleh Cliff.


Album pertama berjudul CLUBEIGHTIES di release pada akhir tahu 2000 dengan single "Gejolak Kawula Muda" dan berhasil merebut beberapa penghargaan di tahun 2001, saat itulah Club Eighties mulai memasuki dunia industri Musik di Indonesia hingga saat ini..

Kekuatan band ini, selain dari musik yang mereka usung lain dari pasar musik Indonesia, Clubeighties juga terkenal dengan penampilan panggungnya yang menggunakan pakaian dari era tahun 1980an.

Kalo kamu pengen Club80's ada di acara kamu
Dan kamu suka dengan lagu-lagu mereka yang bertemakan CINTA

Langsung aja hubungi :
Clubeighties Management
Graha Obor 2 suite D201
Jl. Bangka Raya 110
Jakarta Selatan
DKI Jakarta
Indonesia

12720

Telephone: 62 21 98291980
Fax: 62 21 7180375


Sejarah Terbentuknya Vierra ~

Band Vierra yang akhirnya mengeluarkan album perdananya
itu pun sukses setelah berjodoh lewat Friendster.
Perjumpaan Trian (drum), Kevin (kibord), Widi (vokal)
dan Raka (gitar) dimulai dari persahabatan sang drummer
dan kibordis. Tak lama mereka mengenal Raka lewat Friendster.
Raka yang mengenalkan Widi kepada personel lainnya lewat jaringan persahabatan tersebut.

“Awalnya memang dari friendster. Kita semua kenalan dari friendster
dan akhirnya sampai sekarang,” ujar Widi sang vokal Vierra.

Saat ini band Vierra telah merilis album perdana dengan tajuk ‘My First Love’. Mereka pun mengeluarkan ‘Dengarkan Curhatku’ sebagai single andalan band itu.

Keempatnya sepakat untuk memilih jalur Power Pop Disney
untuk berkarya. Setelah beberapa bulan bersama, Vierra band
pun masuk studio dan menggarap album tersebut selama tiga bulan.

“Power Pop itu titik tengah aliran musik kita berempat.
Nuansanya benar-benar disney banget. Tapi bukan berarti
ngikutin. Dari segi aransemen kita banyak menggabungkan
unsur keanekaragaman selera musik kita juga,” tutur Kevin sang keybord grup band asal kota hujan Bogor ini.

Inilah yang seharusnya didengar dari remaja, memberikan karya-karya yang polos, jujur, dan bangga dengan karya mereka sendiri.

Lewat ‘Dengarkan Curhatku’ yang dijagokan sebagai single andalannya, Vierra ingin berbagi dengan semua orang. Sharing tentang apa saja yang dirasakan bareng teman, orang tua atau dengan orang yang baru kita kenal.

Vierra dimotori Kevin Aprilio yang juga putra musisi senior Addie MS dan Memes yang sempat mendirikan ‘Andante’ di pertengahan 2008 yang kemudian bermetamorfosis menjadi Vierra.


ProfiL Band Andra And The Backbone

Andra Junaidi dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1972 sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah. Andra mengaku terlambat mengenal musik, karena baru SMP lewat ekskul musiklah ia mulai tertarik pada musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seorang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat.

Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin. Masalah kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus memilih antara karirnya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan ?desain interior. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti karir di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap ?mulus, karena kedua orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya. Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativi- ?tasnya lebih tergali. Kontribusi Andra terhadap komposisi lagu Dewa 19 tak bisa dipungkiri.

Pada tahun 1999 Andra menikah dengan Ismulia Permatasari dan sudah dikaruniai seorang putri yaitu Yasmeen Fadilah dan seorang putra yang diberi nama Timur Zavier.

Andra yang merupakan salah satu motor dan pendiri grup Band Dewa19, dengan kesetiaan seorang Andra dalam membesarkan Dewa19 itulah yang patut diacungi jempol, karena Andra adalah satu2nya orang selain Dhani sendiri yang dari awal sampai sekarang masih merupakan personil Dewa19. Tapi dari dulu Andra memang sangat ingin membuat album solo sendiri, sedikit demi sedikit dia mengumpulkan lagu2 yang diciptakannya sendiri untuk project album solonya. Tapi karena jadwal Dewa19 yang sangat padat dan memang orientasi pertama adalah untuk band kesayangannya itu maka Album solonya sedikit tertunda.

Sampai pada tahun 2006 saat jadwal Dewa19 tidak terlalu padat akhirnya Andra mulai serius membuat Album solonya itu. Karena ditahun-tahun sebelumnya Andra bertemu dengan Stevie Morley Item yang kala itu sebagai additional player Dewa19 dan merasa cocok dengan gaya permainan Stevie, jauh2 hari Andra sudah pernah menawarkan kepada Stevie untuk ikut bergabung dalam project tersebut. Mereka berdua seperti mempunyai misi dan visi yang sama dalam hal bermusik.

Ditahun yang sama Andra & Stevie menemukan seorang Dedy Lisan yang menurut mereka cukup cocok membawakan lagu2 ciptaan Andra. Setelah mereka membuat demo dan menyerahkan ke label rekaman, dengan jalan yang bisa dibilang cukup mulus akhirnya mereka berhasil menelorkan album pertama mereka Andra & The Backbone dan mengusung nama yang sama untuk nama band mereka. Akhirnya berhasil juga perjuangan seorang Andra mempunyai Album yang sudah lama di nanti2kan oleh banyak penggermarnya. Dengan keluarnya Album tersebut bukan berarti Andra tidak setia lagi dengan band terdahulunya Dewa19, justru hal ini yang tetap mempererat hubungannya dengan Dhani dan Dewa19 itu sendiri. Selain dapat restu dan persetujuan dari Dhani juga karena Dewa19 tetap merupakan prioritas utama Andra dan Backbone sebagai selingan dan mainan barunya.

Selasa, 17 November 2009

Sejarah Ungu cLiquerz ♥

Ungu mengeluarkan sebuah mini album untuk menyambut Ramadhan 1427 H bertajuk SurgaMu yang dirilis September 2006.[4] Hanya dalam tempo sepuluh hari sejak rilis mini album SurgaMu, telah terjual sebanyak 150 ribu keping.[5] Bahkan Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi penghargaan 'Inspiring' atas album religi SurgaMu. Sayangnya, saat hendak menerima penghargaan di istana Wapres, Ungu yang mengenakan setelah jas yang dipadu celana jeans ditolak masuk ke dalam istana, dengan alasan pakaian yang tak sesuai dengan protokoler istana.[6]

Dalam Penghargaan MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".[7]

Ungu dengan dukungan "A Mild Live Productions" dan "Trinity Optima Productions" membuat buku biografi. Buku yang diberi judul "A Mild Live Ungu Book Magazine" itu diluncurkan pada Kamis, 10 Mei 2007, di Jakarta.[8] Dicetak sebanyak 40 ribu eksemplar, buku tersebut memuat biografi masing-masing personil, diskografi Ungu, foto-foto, dan bahkan chord lagu-lagu Ungu.[9]

Ungu juga sering terlibat dalam pembuatan album soundtrack. Ungu pernah menyumbangkan lagu untuk film Buruan Cium Gue yang dilarang edar. Ungu pun menyumbangkan 3 buah lagu untuk film Coklat Stroberi yakni dua lagu baru, "Disini Untukmu" dan "Sahabatku", serta mengikutkan lagu "Berjanjilah" dari album ketiga mereka Melayang.[10]

Dalam ajang "SCTV Music Awards 2007" di Balai Sidang Jakarta (JHCC), Ungu mendapat 4 kemenangan. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan 'Album Religi', 'Lagu Paling Ngetop' dan 'Video Klip Paling Ngetop' untuk lagu "Andai Kutahu". Sedangkan Melayang dengan lagu andalan "Tercipta Untukmu" memenangkan kategori 'Album Pop Rock Duo/Grup'.[11]

Vokalis
Sigit Purnomo Syamsudin Said
TTL: Donggala, 27 November 1979
E-mail: pasha@unguband.com
Gabung dgn Ungu: November 1998
Sebelumnya: dengan band lain
Alat musik: Drum, Bass, Rhytm Guitar
Tinggi/berat badan: 173cm/60kg
Musikus favorit: Makki, Gesang
Warna favorit: Biru
Lulusan: ABA-ABI
Istri: Okky Agustina Sofyan
Anak: Kisya Alfaro Putra Sigit,
Shakinah Adeliaputri Napasha

Bassis
Makki Omar Parikesit
TTL: Jakarta, 23 Oktober 1971
E-mail: makki@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 1996 (founder)
Sebelumnya: Harris Ioni,
Joint Session, Lovina,
Studio Sessions
Alat musik: Bass, Drum, Guitar, Keys
Tinggi/berat badan: 173cm/80kg
Musikus favorit: Everyone @ Ungu,
Al Di Meola, Pastorius, Coltrane,
Django Reindhart
Warna favorit: Hitam
Lulusan: Indiana University, AS
Status: sudah menikah

Gitaris
Franco Medjaya Kusuma
TTL: Kudus, 4 Maret 1978
E-mail: enda@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: ngamen di band lain
Alat musik: Guitar dll
Tinggi/berat badan: 178cm/62kg
Musikus favorit: Joe Satriani,
Doel Sumbang
Warna favorit: Biru, Kuning
Lulusan: Univ. Sam Ratulangi
Istri: Eka Nilestari
Anak: Azara Leona Lucida

Gitaris
Arlonsy Miraldi
TTL: Palu, 2 Oktober 1981
E-mail: onci@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2003
Sebelumnya: Funky Kopral
Alat musik: Guitar
Warna favorit: Hitam

Drummer
M. Nur Rohman
TTL: Jakarta, 9 Januari 1974
E-mail: rowman@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: band Garux
Alat musik: Drum
Musikus favorit: Metallica
Warna favorit: Oranye
Status: sudah menikah